Banyak orang tua yang mengeluh bahwa mendidik anak jaman sekarang itu tidak gampang, bahkan dirasakan jauh lebih sulit dari pada mendidik anak-anak jaman dulu. Hal ini tidak sepenuhnya salah, walaupun sebenarnya setiap masa itu ada tantangannya sendiri2 sesuai jamannya. Mendidik anak di jaman sekarang ini memang bisa dibilang gampang, bisa juga tidak. Faktanya memang anak jaman sekarang pasti berbeda dengan anak jaman dulu. Beda dalam segala hal. Jadi kita tidak bisa begitu saja membandingkan keadaan kita dulu sewaktu dididik oleh orang tua kita dengan anak-anak kita jaman sekarang.

Setidaknya ada 3 perbedaan pokok anak-anak jaman sekarang dibandingkan dengan anak-anak generasi terdahulu :

Kemampuan Berpikir

Anak-anak jaman sekarang pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang lebih kritis dalam usia yang lebih awal. Mereka berkembang dalam jaman yang memberi mereka banyak keleluasaan dan stimulasi yang jauh lebih banyak, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang seperti itu. Mengapa kita perlu mengetahui hal ini? Yaitu agar kita siap menghadapinya. Karena sebagian orang tua yang tidak siap menjadikan hal ini sebagai suatu kesulitan. Akhirnya yang muncul adalah pemikiran negatif terhadap anak, misalnya dibilang anaknya suka berdebat, nggak mau kalah, pandai berargumentasi, dan sebagainya. Padahal itu semua adalah hal-hal positif yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir anak itu sangat bagus.

Cara Pandang

Anak-anank jaman sekarang seringkali memiliki cara pandang yang berbeda dengan kita, sehingga pada akhirnya mereka sering beradu argumentasi dengan orangtuanya. Kita para orang tua umumnya terbiasa pada pola pendidikan tradisi yang polanya yang sudah terbentuk. Mungkin mirip seperti kacamata kuda. Misalnya setiap ada persoalan A jawabnya pasti B, persoalan C jawabnya D dan seterusnya. Anak-anak kita tidak lagi berpikir demikian. Mereka kalau melihat sebuah persoalan bisa luas sekali analisisnya. Hal ini sering kali membuat orang tua menjadi tersinggung karena seolah-olah merasa digurui. Orang tua selama ini selalu punya tradisi pemikiaran bahwa mereka selalu lebih dibanding anak-anak kita, dan kita kaget ketika melihat anak-anak kita ternyata punya argumentasi yang jauh lebih luas sudut pandangnya. Ini perlu kita sadari supaya kita siap, dan bersyukur karena memiliki anak-anak dengan wawasan yang luar biasa. Bukannya malah kita merasa dipermalukan atau merasa direndahkan, atau merasa dipandang bodoh oleh anak kita. Justru kita harus bangga memiliki anak-anak seperti itu.

Keberanian untuk Mengungkapkan Pendapat

Ada sebuah pergesaran tradisi pada anak-anak generasi sekarang. Kalau dulu pada umumnya kita takut-takut untuk mengungkapkan pandapat, terutama kepada orang tua. Mungkin karena bangsa kita lama dijajah, maka budaya yang berkembang adalah budaya otoriter. Akhirnya budaya ini terbawa sampai ke rumah tangga sehingga orangtua memiliki otoritas yang luar biasa terhadap anaknya dalam banyak hal : dalam menyatakan pendapat, dalam mengambil keputusan, dal sebagainya. Sehingga ketika si anak memiliki argumentasi, maka ia akan lebih memilih untuk diam. Itu semua terjadi pada jaman kita dulu ketika dididik oleh orang tua kita. Jaman anak-anak kita sekarang ini tidak lagi seperti ini. Kita mulai melihat ada pemberontakan-pemberontakan kepada gurunya di sekolah. Padahal jaman kita dulu, kepatuhah kepada guru itu luar biasa. Hal ini menjadikan sebuah generasi yang patuh. Padahal di dalam kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan adalah kreatifitas, penuh daya cipta, penuh argumentasi, punya car pandang yang luas, dan sebagainya. Jadi sebenarnya anak-anak kiat sekarang ini sedang menuju kepada kondisi yang sesuai dengan kebutuhan jamannya. Cuma karena kita dulu dibesarkan di jaman yang berbeda dan kita sering membandingkan dengan cara kita dididik dulu, maka kita sering kali "menahan" perkembangan anak-anak kita untuk tidak ke arah seperti itu. Hal ini terjadi karena kita sering kali punya kebiasaan untuk membandingkan anak-anak kita dengan kita di jaman dulu. Harus kita ingat bahwa anak-anak kita telah tumbuh sesuai dengan kebutuhan jamannya.tugas kita adalah membimbing mereka supaya tidak salah jalan. Mereka sebenarnya telah berjalan ke arah yang sesuai. Kita para orang tua harus mulai belajar untuk menerima perbedaan-perbedaan ini.

Apa yang membuat anak-anak kita menjadi begitu berbeda?

Kita para orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita, tapi sering kali kita tidak mau menerima efeknya, bahkan ketika kita tahu bahwa efeknya adalah positif. Kenapa anak-anak kita berbeda? Menurut sebuah penelitian, diantara penyebannya adalah :

Perkembangan Teknologi Media

Perkembangan teknologi media yang sangat pesat sekarang ini akan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Coba bandingkan dengan kondisi jaman kita dulu : belum ada internet, stasiun TV cuma satu, nulis surat harus dikirim lewat pos, perlu waktu. Sekarang beragam informasi bisa diakses dengan demikian cepat.

Pola Makan

Saat ini makanan untuk pertumbuhan dan perkambangan anak begitu beragam. Jauh berbeda dengan generasi kita dulu. Susu untuk anak saja sudah dibedakan menurut usianya. Komposisi gizinya sudah jauh lebih baik dibandingkan jaman dulu. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkambangan struktur syaraf-syarafnya termasuk syaraf otaknya. Tentunya hal ini akan sangat berpangaruh terhadap cara berpikirnya.

Budaya

Setiap generasi memiliki budaya yang berkembang. Kita lihat misalnya dari jenis musiknya tentu sangat berbeda. Jaman simbah kita dulu musiknya keroncong, jaman kita dulu musik pop, jaman sekarang hip-hop. Mau tidak mmau kita harus memahami perkembangan budaya yang mempengaruhi perkembangan anak kita. Yang perlu kita perhatikan adalah sisi moralnya. Bukannya kita melarang hip-hopnya tapi kita harus perhatikan sisi moralnya, karena nilai moral itu tidak pernah berubah dari jaman ke jaman. Yang berubah adalah budayanya.

Setelah memahami hal-hal ini sudah selayaknya kita para orang tua bersyukur karena anak-anak kita telah berkembang melebihi jaman kita dulu.

Di dunia pendidikan sekaran ini telah terjadi perubahan yang sangat besar mengenai proses mendidik anak. Dulu orang menerjemahkan proses mendidik adalah membuat anak kita menjadi sesuai seperti keinginan kita. Buktinya, sering kali kita mendengar orang tua berkata : saya ingin anak saya pintar, saya ingin anak saya rajin, dan sebagainya. Konsep pendidikan yang baru telah berubah. Yang disebut mendidik itu adalah membimbing anak sesuai dengan keinginan Allah. Allah pasti telah menyiapkan misi khusus untuk anak kita ketika mereka dilahirkan. Kalau dulu tugas orang tua adalah menetapkan keinginannya supaya diikuti oleh anaknya, maka sekarang tugas orang tua itu adalah membaca tanda-tanda keinginan Allah pada diri anak kita. Pada setiap anak, tanda-tanda itu pasti berbeda-beda. Kalau kita tidak bisa membaca tanda-tanda itu, dan memaksakan keinginan kita kepada semua anak-anak kita, tentu akan menimbulkan konflik antara orang tua dan anak.

(besambung)

Sumber : radiotalk ayah edy


baca berita di lintas berita

Artikel yang berhubungan :



3 komentar:

Anonymous said...

trims tipsnya, soalnya anak saya 2 dah pintar berargumentasi ama orang tua..
Blog nya bagus om..., trims mau mampir ke blog saya
blognya akan saya masukkan ke bolg friend saya, blog saya masukin ke blogroll om juga yach.., biar bisa sharing..

Anonymous said...

thank's juga sudah mampir. saya juga akan link blog anda. saya sudah menyiapkan beberapa artikel tentang parenting. tunggu saja penayangannya. jangan kemana2, tetap di http://roni.tk :-)

Obat tradisional diabetes melitus said...

patut di coba kawan

Post a Comment