Seperti apa ya bentuknya api yang dinyalakan di luar angkasa, dalam keadaan tanpa gravitasi? Ini dia gambarnya :
Pi (pie) mempunya banyak makna, tergantung siapa yang mengartikan.
Menurut seorang ahli matematika: "Pi adalah rasio dari keliling dari lingkaran dengan diameter."
Menurut seorang programmer komputer : "Pi adalah 3,141592653589 dalam presisi ganda."
Menurut seorang ahli fisika: "Pi adalah 3,14159 plus atau minus 0,000005."
Menurut seorang insinyur: "Pi adalah 22/7."
Menurut seorang ahli ilmu gizi: "Pie adalah makanan sehat dan lezat !"
Bagaimana menurut anda?
Hujan meteor Quadrantid sangat jarang dan sulit diprediksi. Kesempatan terbesar untuk melihat hujan meteor Quadrantid dalam jumlah besar akan terjadi pada 3 Januari 2009 sebelum matahari terbit.
Sekali dalam tiga tahun, berdasarkan perubahan rotasi bulan dan posisi relatifnya terhadap bumi merupakan puncak hujan meteor. Tetapi astronom mengatakan, pada 2009 kondisi untuk melihat keajaiban hujan meteor akan sangat ideal.
Menurut perhitungan International Meteor Organization, pengamat yang beruntung dapat melihat satu hingga dua meteor tiap menit beberapa jam sebelum matahari terbit pada 3 Januari.
Ilmuwan mengatakan meskipun kondisinya kurang mendukung, 15 hingga 30 pancaran meteor bisa dilihat di angkasa. Waktu yang direkomendasikan untuk melihat adalah sebelum matahari bersinar karena intensitasnya paling tinggi. [ito]
sumber : inilah.com
Para ilmuwan yang meneliti gerakan Bumi di Antartika yakin mereka telah menemukan sebuah gunung es yang bisa bernyanyi. Gelombang suara yang berasal dari gunung es ini memiliki frekuensi sekitar 0,5 hertz - terlalu rendah untuk didengar manusia. Namun, jika gelombang suara ini dimainkan pada kecepatan tinggi, maka muncullah suara seperti dengungan lebah atau orkestra yang bergemuruh.
Institut Alfred Wegener Jerman untuk riset kutub dan kelautan, melaporkan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2002 ini dalam majalah Science hari Jumat.
Antara Juli dan November 2002, para peneliti menangkap sinyal akustik yang tidak terlalu jelas ketika mereka sedang merekam sinyal seismik untuk mengukur gempa bumi dan gerakan tektonik pada lempeng es Ekstroem di pesisir Atlantik Selatan Antartika.
Para peneliti lalu mengikuti jejak sinyal tersebut, dan menemukan gunung es sebesar 50 x 20 kilometer yang menabrak suatu semenanjung di bawah laut dan bergesekan secara lambat dengan semenanjung itu.
"Gunung es itu tertahan di dasar laut, seperti sebuah batu di sungai," kata Vera Schlindwein, salah seorang peneliti. "Air mendorong dari sela-sela celah dan saluran gunung es dengan tekanan tinggi dan mulailah gunung es itu bernyanyi."
"Nadanya bahkan naik turun, seperti lagu sungguhan." (k-1)
Sumber: reuters